Kalau dipikir-pikir, siapa sih yang bakal nyangka pekerjaan kecil bisa jadi bisnis besar? Tapi Santo, si otak di balik platform Santo Suruh, adalah bukti nyata kalau kreativitas dan keberanian lebih penting daripada modal gede atau gelar teknik keren.
Awal Mula: Dari Titik Nol ke Ide Cemerlang
Santo bukan
lulusan universitas terkenal atau jebolan perusahaan startup unicorn. Dia cuma
orang biasa yang punya tanggung jawab besar: menghidupi keluarga.
Sebagai
seorang suami dan ayah, dia tahu betul kalau pekerjaan itu nggak selalu soal
passion, tapi soal kebutuhan.
Awalnya, dia
hanya mengerjakan "suruhan" kecil dari tetangga dan kenalan. Antar
barang, bantu pindahan, sampai tugas-tugas aneh yang sering dianggap sepele.
Tapi di
sanalah dia melihat celah. Banyak orang punya tugas yang nggak sempat mereka
lakukan, dan di sisi lain, ada juga banyak orang yang butuh pekerjaan.
“Kenapa nggak
disambungin aja?” pikir Santo. Dari situlah lahir Santo Suruh – platform online
yang mempertemukan orang yang butuh bantuan dengan mereka yang siap bekerja.
Simpel, tapi dampaknya luar biasa.
Pemerintah? Lewat!
Kalau mencari
solusi pengangguran, apa sih yang pernah benar-benar konkret dari pemerintah?
Selain seminar dan pelatihan yang kadang cuma jadi formalitas, nggak banyak
terobosan yang benar-benar menjawab kebutuhan masyarakat. Tapi Santo? Dia turun
langsung ke lapangan.
Melalui Santo
Suruh, dia bukan cuma menciptakan lapangan kerja, tapi juga membangun ekosistem
ekonomi mikro yang inklusif. Mulai dari mahasiswa, ibu rumah tangga, sampai
pekerja lepas, semua bisa dapat kesempatan.
Hebatnya,
Susanto nggak butuh sokongan dana milyaran buat mulai. Dia cuma modal tekad,
kejelian melihat peluang, dan sedikit kemampuan teknologi dasar. Keren, kan?
Kenapa Nggak Bisa Digantikan AI?
Di tengah
gempuran teknologi, banyak pekerjaan yang mulai tergeser sama AI. Tapi
pekerjaan yang difasilitasi Santo Suruh itu unik.
Tugas-tugas
kecil, personal, dan seringkali melibatkan interaksi manusia langsung – ini
nggak bisa digantikan oleh robot atau algoritma canggih.
Misalnya,
siapa yang mau minta AI buat bantu angkat sofa ke lantai tiga? Pekerjaan
seperti ini butuh sentuhan manusia. Dan di situlah Santo Suruh jadi relevan.
Inspirasi Dari Yorozuya Gin-chan
Buat yang
pernah nonton Gintama, kamu pasti ngerti kenapa Santo Suruh sering disebut
"yorozuya versi nyata." Dalam cerita itu, Gin-chan dan timnya juga
menerima segala jenis pekerjaan – dari yang absurd sampai yang serius.
Sama seperti Santo,
Gin-chan adalah simbol perjuangan hidup sederhana yang dibalut kreativitas.
Santo nggak
sekadar cari uang. Dia membangun sesuatu yang punya nilai – untuk dirinya
sendiri, keluarganya, dan masyarakat. Dan ini adalah bukti nyata bahwa ide
brilian sering muncul dari perjuangan, bukan kemewahan.
Apa yang Bisa Dipelajari?
- Nggak perlu nunggu sempurna buat mulai. Kadang kita terlalu sibuk mikir kekurangan sampai lupa kalau langkah kecil itu lebih penting. Susanto mulai dari tugas sederhana, tapi dia fokus menyempurnakan eksekusi.
- Jangan remehkan pekerjaan kecil. Banyak orang pengen langsung jadi CEO atau founder startup keren, tapi lupa kalau perjalanan besar dimulai dari hal-hal kecil. Santo Suruh membuktikan kalau pekerjaan kecil juga bisa jadi pintu rejeki besar.
- Solusi lebih penting dari gengsi. Nggak peduli background pendidikan atau status sosial, yang penting adalah gimana kamu bisa membantu menyelesaikan masalah orang lain. Itu yang bikin Santo Suruh sukses.
Menutup Dengan Sebuah Refleksi
Kalau Santo
bisa mengubah pekerjaan kecil jadi bisnis besar, apa yang bikin kita nggak
bisa? Terkadang, masalahnya bukan di peluang yang nggak ada, tapi di kemauan
kita buat melihatnya. Ide itu ada di mana-mana. Tapi seperti Santo, yang
terpenting adalah keberanian buat melangkah dan konsistensi buat terus maju.
Kamu nggak perlu modal besar atau gelar mentereng buat bikin perubahan. Cukup lihat sekitar, temukan masalah, dan jadi solusinya. Seperti Santo, jadilah inspirasi – bukan cuma untuk orang lain, tapi juga untuk dirimu sendiri.