Mari Sebut Indonesia dengan Benar

Mari Sebut Indonesia dengan Benar 

Kuping saya selalu gatal setiap kali mendengar orang melafalkan “Indonesia” dengan “Endonesia”. Saya yakin banyak di antara kalian juga merasakan hal yang sama.

 

Aneh rasanya, negara kita yang sudah jelas-jelas disebut Indonesia, malah disebut jadi “Endonesia”. Entah kenapa fenomena ini terus terjadi seolah-olah lidah mereka kesandung. Apa sih yang salah dengan Indonesia?

 

Fenomena Salah Sebut yang Bikin Risih

 

Saya bukannya sok-sokan mau jadi polisi bahasa, tapi ya… ini kan soal nama negara kita. Apa tidak bisa sedikit usaha untuk menyebut dengan benar?

 

Herannya, ini bukan cuma kejadian di kalangan orang-orang yang baru belajar bahasa Indonesia. Terkadang, bahkan yang sudah lama tinggal di negeri ini pun masih suka salah sebut.

 

Indonesia, negara yang punya kekayaan budaya, bahasa, dan sejarah luar biasa, dilafalkan jadi “Endonesia” tanpa alasan yang jelas. Rasanya kayak kita merendahkan diri sendiri, bukan?

 

Kalau sekadar salah ucap dalam percakapan sehari-hari, mungkin bisa dimaafkan. Tapi kalau itu terus-menerus terjadi, apalagi di forum resmi, duh malu sendiri nggak sih?

 

Uniknya, Indomie Nggak Pernah Salah Sebut

 

Yang lebih lucu lagi, meskipun orang-orang suka nyebut Indonesia jadi “Endonesia”, saya belum pernah dengar ada orang yang salah melafalkan Indomie jadi “Endomie” atau Indosiar jadi “Endosiar”.

 

Padahal, kalau kita pakai logika yang sama, seharusnya Indomie bisa saja berubah jadi “Endomie”, kan? Tapi anehnya nggak pernah denger tuh.

 

Mungkin karena Indomie sudah melekat kuat di hati rakyat Indonesia. Siapa sih yang nggak kenal Indomie? Dari Sabang sampai Merauke, bahkan sampai keluar negeri, Indomie jadi primadona. 


Mungkin saking populernya, nggak ada yang berani salah nyebut nama ini. Setiap suap mie instan legendaris ini seperti punya ‘nilai sakral’ tersendiri yang bikin kita otomatis menghormatinya. Dan ini yang menarik—Indomie lebih dihormati daripada Indonesia?

 

Apakah Masalah Ini Sepele?

 

Mungkin ada yang bilang, “Ah, cuma soal pelafalan aja kok dibesar-besarin.” Tapi coba kita renungkan sebentar. Kalau kita terus-menerus membiarkan nama Indonesia disalahgunakan atau disebut seenaknya, lama-kelamaan bisa jadi kebiasaan. 


Padahal nama adalah identitas bangsa. Menghormati cara penyebutan yang benar itu penting sebagai bentuk penghargaan terhadap negara dan diri kita sendiri.

 

Bayangkan kalau di luar negeri orang mulai mengikuti tren “Endonesia” ini. Bukankah itu akan memalukan? Seolah-olah kita sendiri tidak bisa melafalkan nama negara kita dengan benar, apalagi mengajarkannya kepada orang lain. Ini bukan cuma masalah bahasa, tapi juga soal bagaimana kita menjaga martabat bangsa.

 

Kapan Kita Akan Mulai Peduli?

 

Akhirnya, saya selalu bertanya-tanya, kapan kita, sebagai warga negara Indonesia, mulai benar-benar peduli pada hal-hal kecil yang sebenarnya punya dampak besar seperti ini? 


Kalau kita bisa bangga dengan Indomie dan tidak pernah salah menyebutnya, kenapa kita tidak bisa memberikan perhatian yang sama untuk Indonesia?

 

Mungkin solusinya sederhana: kita perlu lebih sering mengingatkan orang, dengan cara yang baik dan tidak menggurui tentunya, untuk melafalkan nama negara kita dengan benar. Jangan sampai kuping kita terus gatal mendengar “Endonesia” tanpa ada upaya untuk meluruskan.

 

Mari Sebut Indonesia dengan Benar

 

Jadi, buat kalian yang mungkin pernah tanpa sadar menyebut Indonesia dengan “Endonesia”, nggak apa-apa, kita semua pernah salah. Tapi yuk, mulai dari sekarang, kita perbaiki. Ini soal menghormati tanah air kita. 


Kalau kita bisa dengan bangga menyebut "Indomie", tentu kita juga bisa bangga menyebut "Indonesia" dengan benar.

 

Kuping saya mungkin akan tetap gatal setiap kali ada yang salah menyebut nama negara ini. Tapi saya tetap berharap, suatu hari nanti kita semua bisa sepakat untuk melafalkan Indonesia dengan penuh bangga. 

Toh, ini tanah air kita, nama negara kita. Masa iya, mau salah nyebut terus?

Lebih baru Lebih lama