Pernah kepikiran kuliah sambil nge-jam lagu metal? Di Belanda, itu bukan cuma mimpi. Ada Summa College di Eindhoven yang bikin dunia akademik dan metal akhirnya bertemu di satu titik.
Kampus ini punya fakultas bernama The Metal Factory, tempat para metalhead sejati bisa mengasah bakat sekaligus mengejar gelar. Kedengarannya kayak surga buat pecinta metal, kan?
Apa Sih The Metal Factory Itu?
The Metal Factory bukan sekadar tempat nongkrong buat jamming bareng. Di sini, kamu bisa belajar teknik vokal growl dan scream, nge-shred gitar, atau bahkan membangun sound bass dan drum yang bisa bikin panggung gempar. Keyboard? Ada juga, buat kamu yang pengen nambah elemen sinematik atau atmosferik di musik kamu. Dan semua ini dengan fokus 100% ke musik metal.
Uniknya, kurikulum mereka bukan cuma soal skill musikal. Mereka juga ngajarin gimana jadi musisi independen yang ngerti bisnis.
Mau tahu gimana caranya distribusi musik, promosi di era digital, atau bahkan me-manage tur? Semua ada di sini. Intinya, mereka nggak cuma bikin kamu jadi musisi hebat, tapi juga pebisnis yang tahu gimana bertahan di industri musik.
Gurunya Siapa Aja?
Nah, ini bagian yang bikin The Metal Factory beda dari tempat lain. Pengajarnya bukan sekadar akademisi yang belajar musik dari buku. Mereka adalah praktisi yang sudah malang melintang di dunia musik metal.
Ada Robin Zielhorst (mantan bassist Cynic), Bart Hennephof dan Stef Broks dari Textures, sampai Merel Bechtold (gitaris eks-Delain). Bahkan ada Jacques De Haard, sound engineer kawakan yang tahu seluk-beluk produksi musik.
Mereka nggak cuma ngasih teori, tapi juga cerita pengalaman tur dunia, produksi album, sampai trik-trik teknis yang nggak bakal didapat di buku teks. Jadi pelajaran di sini relevan banget sama kebutuhan industri musik sekarang.
Setelah Lulus, Mau Ngapain?
“Abis lulus dari jurusan ini, apa bakal gampang cari kerja?" Jawabannya cukup menjanjikan. Lulusan The Metal Factory punya banyak pilihan karir. Kamu bisa jadi komposer, produser, guru musik, atau bahkan lanjut studi ke sekolah musik bergengsi kayak Conservatory Of Amsterdam.
Yang bikin menarik, kampus ini memberikan dasar yang kuat buat siapa saja yang mau serius di industri musik. Mereka mengajari kamu gimana caranya nggak cuma bertahan, tapi juga berkembang di dunia musik yang kompetitif.
Kenapa Metal Layak Dapat Tempat di Dunia Akademik?
Ada yang mungkin bertanya, kenapa musik metal perlu masuk kampus? Jawabannya simpel: metal itu nggak cuma musik, tapi juga budaya. Metal mengajarkan soal disiplin, kreativitas, dan keberanian untuk menantang norma. Kalau genre musik lain kayak jazz atau klasik punya tempat di institusi akademik, kenapa metal nggak?
Selain itu, banyak musisi metal yang nggak cuma
jago di panggung, tapi juga punya otak encer. Bruce Dickinson dari Iron Maiden,
misalnya. Selain jadi vokalis dia juga seorang pilot pesawat komersial,
penulis, atlet anggar, hingga pebisnis.
Metal butuh skill, dedikasi, dan kreativitas tinggi. Jadi nggak ada alasan buat meremehkan genre ini di dunia akademik.
Buat Siapa Jurusan Ini Cocok?
Kalau kamu suka musik metal, punya ambisi besar,
dan pengen serius mengejar karir di dunia musik, ini tempat yang pas banget.
Tapi perlu diingat, belajar di sini bukan sekadar senang-senang. Kamu bakal belajar teori musik, praktik instrumen, dan juga hal-hal teknis kayak produksi dan bisnis musik. Jadi butuh kerja keras juga.
Tapi tenang, dengan dukungan pengajar yang expert dan lingkungan yang suportif, kamu nggak akan merasa sendirian. Bahkan kamu bisa ketemu teman-teman dengan passion yang sama. Siapa tahu, dari situ kamu malah bikin band baru yang jadi besar.
Metal dan Masa Depan
Melihat ada kampus yang membuka jurusan musik metal kayak Summa College bikin optimis dengan masa depan industri musik. Ini bukan cuma soal gelar atau pendidikan formal, tapi soal memberikan wadah buat talenta-talenta baru berkembang.
Kalau kamu merasa hidup ini kurang metal, kenapa
nggak coba daftar di tempat ini? Siapa tahu, ini langkah awal buat jadi legenda
berikutnya di dunia musik metal.