Kalian semua pasti pernah dengar kisah dimana ada orang yang ingin memasukkan anggota keluarganya menjadi anggota instansi di pemerintahan, entah itu jadi PNS, polisi, atau tentara. Lucunya, yang saya nggak habis pikir, mereka rela bayar dulu hingga ratusan juta agar diloloskan.
Kenapa Rela Bayar Mahal?
Pertanyaan ini
selalu bikin saya garuk-garuk kepala. Kalau dipikir-pikir, apa yang sebenarnya
mereka beli? Prestise, status sosial, atau cuma kebanggaan buat bilang ke
tetangga, “Eh, anak gue sekarang PNS, loh”?
Beberapa
alasan yang sering saya dengar antara lain:
- 1. Jaminan Masa Depan
Katanya sih jadi abdi negara itu aman. Ada gaji tetap, tunjangan, dan pensiun. Tapi kalau harus bayar dulu ratusan juta, apa ini masih masuk hitungan investasi? Angka yang dikeluarin nggak kecil, dan balik modalnya mungkin butuh puluhan tahun. Kalau keluarga kamu sampai jual tanah atau ngutang buat ini, rasanya lebih mirip taruhan daripada investasi.
- 2. Tekanan Sosial
Di daerah, ada anggapan kalau belum punya anggota keluarga yang jadi abdi negara, kamu belum “naik kelas”. Lucu, ya?
Seolah-olah
nilai kamu di masyarakat cuma ditentukan dari tempat kerja. Padahal apa bedanya
dengan profesi lain yang juga penting, kayak petani, pedagang, atau pengusaha
kecil?
- 3. Koneksi itu Segalanya
Banyak yang percaya, kalau sudah masuk ke sistem, jalan ke depan bakal lebih mudah. Bisa cari ‘proyek’, promosi lancar, atau minimal nama besar instansi jadi tameng kalau ada masalah hukum. Tapi kalau fondasinya aja mulai dari bayar-bayaran, gimana dengan integritas kerja ke depannya?
Efek Domino: Dari Suap ke Budaya Korupsi
Perilaku
bayar-membayar ini nggak berhenti di situ aja. Begitu seseorang masuk lewat
jalur belakang, mereka otomatis masuk ke lingkaran budaya yang sama.
Orang yang
bayar ratusan juta pasti mau modalnya balik. Akhirnya? Korupsi jadi solusi
cepat. Mungkin awalnya kecil-kecilan, tapi lama-lama jadi kebiasaan. Dan
lingkaran ini terus berputar. Akibatnya:
- Proses Rekrutmen Rusak
Orang-orang
yang sebenarnya kompeten malah kalah sama mereka yang “modal nekat”. Instansi kehilangan
potensi terbaik, dan akhirnya pelayanan publik pun ikut kena dampaknya.
- Merosotnya Kepercayaan Publik
Masyarakat sebenarnya
sudah tahu sistem ini. Makanya kepercayaan mereka terhadap institusi pemerintahan
menurun. Gimana mau bangun negara kalau dasar kepercayaannya saja rapuh?
Apa Ada Jalan Lain?
Apa nggak ada
cara yang lebih masuk akal buat membangun masa depan keluarga selain lewat
jalan pintas kayak gini? Kalau uang sebesar itu dialokasikan ke hal lain dampaknya
bisa jauh lebih besar dan positif.
- Buka Usaha Kecil-Kecilan
Modal ratusan
juta bisa buat usaha. Dengan manajemen yang baik, keuntungan bisa jauh lebih
besar daripada gaji bulanan seorang PNS.
- Pendidikan Lebih Tinggi
Uang itu bisa
dipakai buat membiayai pendidikan anak sampai ke level yang lebih tinggi.
Dengan skill yang mumpuni, mereka bisa dapat pekerjaan yang mereka impikan
tanpa perlu lewat jalur pintas.
- Investasi untuk Masa Depan
Mulai dari
properti sampai reksa dana, ada banyak cara untuk mengelola uang agar terus
berkembang. Dan ini semua bisa dilakukan tanpa perlu “menjual prinsip”.
Apa yang Bisa Kita Lakukan?
Pertama-tama,
kita harus sadar bahwa perilaku seperti ini hanya memperparah masalah, bukan menyelesaikannya.
Kalau kita mau perubahan, semua dimulai dari diri sendiri dan keluarga.
- 1. Edukasi Generasi Muda
Beri pemahaman
bahwa integritas dan kerja keras jauh lebih penting daripada status sosial yang
didapat lewat jalan pintas.
- 2. Berani Menolak Sistem Bayar-Bayaran
Kalau kamu
atau keluargamu dihadapkan pada situasi ini, coba pikirkan ulang. Jangan
biarkan tradisi ini terus berlanjut.
- 3. Dukung Transparansi dan Reformasi
Dorong
perubahan sistem rekrutmen yang lebih transparan dan bebas dari suap. Ini
memang nggak mudah, tapi langkah kecil bisa membawa perubahan besar.
Berhenti Membeli Mimpi Palsu
Kamu sadar,
yang sebenarnya dijual di sini bukan sekadar posisi atau pekerjaan, tapi mimpi
palsu. Mimpi bahwa dengan membayar, semua masalah akan selesai. Kenyataannya,
ini hanya menciptakan masalah baru, baik bagi individu maupun masyarakat.
Jadi, lain
kali kalau ada yang menawarkan “jasa” semacam ini, coba pikirkan ulang. Apa
benar ini jalannya, atau justru kamu sedang masuk ke jebakan yang lebih besar?
Hidup nggak selalu tentang status, tapi tentang nilai yang kita bawa ke dunia ini. Nilai itu nggak bisa dibeli, bahkan dengan ratusan juta.