Perjalanan AMD: Pesaing Intel yang Kini Jadi Raja Chip

Perjalanan AMD


Kamu pasti sadar, sekarang chip ada di mana-mana. Lihat aja perangkat di sekitarmu! Komputer, smartphone, bahkan game konsol sampai roket pun semuanya digerakkan sama si kecil ajaib ini. Chip menjadi "otak" dari segala teknologi modern.

RISC vs CISC: Apa Bedanya?

Kalau ngomongin prosesor, ada dua jenis yang biasanya dipakai: RISC dan CISC. RISC (reduced instruction set computer), sering nongkrong di perangkat smartphone dan tablet. Sementara CISC (complex instruction set computer), lebih sering ada di laptop dan desktop.

AMD Si Raja Chip

AMD adalah satu-satunya perusahaan yang main di dua jenis prosesor ini secara besar-besaran. Dulu, fokusnya cuma ke computer. Tapi sekarang mereka sudah terjun ke banyak industri. Mau bukti? Chip mereka udah sampai di mobil Tesla, Mars Rover, bahkan menara seluler 5G, dan superkomputer paling cepat di dunia. 

Saingan Utama AMD

Kalau ngomongin saingan AMD, mereka cuma punya dua rival besar: Intel di CPU dan NVIDIA di GPU. Meskipun AMD nggak sebesar kedua raksasa itu dalam hal pangsa pasar, tapi mereka berhasil bikin sejarah baru. AMD sukses melewati Intel dalam kapitalisasi pasar! Padahal, satu dekade lalu, analis melihat AMD ini seperti anak bawang, sering terlambat launching produk dan performanya kurang nendang. 

Sejarah AMD: Dari Outsider Jadi Pemain Utama

AMD didirikan pada tahun 1969 oleh delapan orang visioner. Produk pertama mereka rilis di tahun 1970, dan setahun kemudian AMD go public. 

Pada 1980-an, AMD sempat jadi pemasok kedua untuk Intel. Namun hubungan mereka pecah, dan AMD memutuskan untuk membuat produk yang kompatibel dengan Intel x86 melalui reverse engineering. Hal ini bikin AMD lebih kompetitif di pasar, dan tentu saja memicu perseteruan hukum panjang dengan Intel. 

Akhirnya, pada 1995 AMD menang di pengadilan California. Sejak itu, AMD resmi jadi pemain besar di industri semikonduktor. Mereka bersaing ketat dengan Intel, bahkan berhasil jadi yang pertama dalam mengembangkan prosesor 1-GHz dan GPU 1-teraflop yang bisa menangani triliunan perhitungan per detik. 

AMD di Bawah Lisa Su: Si Jenius di Balik Kesuksesan

Masuk ke era kepemimpinan Lisa Su sebagai CEO pada 2014, AMD mulai merambah ke industri baru, seperti otomotif, kedirgantaraan, pertahanan, dan bahkan kesehatan. Di bawah Su, AMD mulai serius memperluas jangkauan bisnis mereka. 

Kalau kamu belum tahu, Lisa Su adalah CEO wanita pertama di perusahaan semikonduktor. Di bawah kepemimpinannya, AMD berhasil mengangkat diri dari keterpurukan. 

lisa su

Melepaskan Produksi dan Fokus ke Desain

Sampai lebih dari satu dekade lalu, AMD masih memproduksi chip mereka sendiri. Namun proses ini sangat mahal, butuh miliaran dolar untuk membangun pabrik. 

Pada 2009, AMD akhirnya memisahkan divisi produksinya dan membentuk GlobalFoundries, yang sekarang fokus memproduksi chip sederhana seperti yang ada di rem mobil atau layar dashboard. 

Produksi chip kelas atas sekarang dialihkan ke TSMC (Taiwan Semiconductor Manufacturing Company), perusahaan manufaktur chip asal Taiwan. Mereka ini raja dalam hal produksi chip canggih, termasuk semua chip AMD yang sekarang kamu pakai di berbagai perangkat. 

Tren Chip di Masa Depan

Yang menarik, saat ini teknologi chip mulai melambat. Hukum Moore yang dulu mengatakan transistor di chip bakal berlipat ganda setiap dua tahun, sekarang mulai meredup. 

Maka dari itu, semakin banyak solusi khusus yang dibuat sesuai kebutuhan, seperti Amazon yang membuat chip sendiri untuk server AWS mereka, atau Google yang mendesain chip AI untuk ponsel Pixel dan YouTube. 

Tahun 2022 AMD juga menutup akuisisi besar senilai $49 miliar untuk Xilinx, perusahaan yang dikenal dengan chip adaptif yang bisa diprogram ulang. Ini bikin AMD semakin kuat di berbagai industri mulai dari robotik, medis, hingga satelit luar angkasa. 

AMD vs Intel: Persaingan Belum Berakhir

Meskipun persaingan antara x86 dan ARM (arsitektur chip dari perusahaan seperti NVIDIA dan Apple) semakin panas, AMD tetap kokoh dengan lini produk mereka. Di satu sisi, mereka terus mengembangkan core x86, tapi di sisi lain mereka juga berinovasi untuk memenuhi kebutuhan bisnis yang terus berubah. 

Jadi meskipun kompetisi semakin sengit, AMD siap menatap masa depan dengan percaya diri, membuat taruhan besar di teknologi yang belum ada sebelumnya. 

Siapa tahu, mungkin dalam beberapa tahun ke depan, kita semua akan menggunakan chip AMD di perangkat yang bahkan belum terpikirkan sekarang.

Lebih baru Lebih lama