Kita semua pernah merasakan kekecewaan setelah menonton sebuah remake atau film yang sudah pernah tayang tapi dibuat ulang lagi. Film klasik yang kita cintai tiba-tiba berubah menjadi sebuah versi yang kurang berjiwa, atau bahkan cenderung buruk.
Pertanyaannya
adalah, mengapa industri film membuat remake dari film-film klasik yang sudah
sempurna? Mereka seharusnya lebih fokus membuat remake film-film yang jelek.
Mengapa Kita Butuh Remake?
Sebelum kita
membahas tentang mana yang seharusnya di-remake, mari kita bahas dulu mengapa
remake itu ada. Sederhananya, remake adalah upaya untuk menceritakan kembali
sebuah cerita dengan sudut pandang, teknologi, atau target penonton yang
berbeda.
Ini bisa
menjadi kesempatan untuk memperbaiki kesalahan dari film aslinya atau untuk
memperkenalkan cerita klasik kepada generasi baru.
Namun
seringkali alasan di balik remake adalah semata-mata untuk mengejar keuntungan.
Studio film melihat potensi besar dalam sebuah film klasik dan berpikir,
"Hei, kita bisa membuat versi baru dengan efek spesial yang keren dan
bintang-bintang terkenal. Pasti laris!" Tanpa mempertimbangkan apakah film
tersebut benar-benar membutuhkan remake.
Biarkan Klasik Tetap Klasik
Film-film
klasik adalah seperti karya seni. Mereka adalah produk dari zamannya, dengan
nilai-nilai dan estetika yang khas. Mencoba untuk mengubahnya seringkali
berujung pada bencana. Bayangkan jika Mona Lisa dicat ulang dengan gaya pop
art. Tentu saja akan menarik perhatian, tapi apakah itu akan sama bermaknanya
dengan lukisan asli?
Ada begitu
banyak film klasik yang luar biasa. Misalnya “Gladiator”, "Planet of The
Apes", yang memiliki tempat khusus di hati penonton. Mengapa harus merusak
kesempurnaan itu dengan remake yang mengecewakan?
Fokus pada Film-Film Jelek
Jika industri
film benar-benar ingin membuat remake, ada banyak sekali pilihan yang lebih
baik. Misalnya, ada ribuan film horor B-grade yang bisa diberi kesempatan
kedua. Atau bagaimana dengan film-film aksi tahun 80-an yang penuh dengan efek
spesial konyol? Ada potensi besar untuk membuat versi yang lebih baik dari
film-film ini.
Selain itu,
remake juga bisa menjadi kesempatan untuk mengangkat cerita-cerita yang kurang
dikenal. Mungkin ada film indie yang bagus tapi tidak mendapatkan perhatian
yang layak. Me-remake film tersebut bisa menjadi cara untuk memperkenalkannya
kepada penonton yang lebih luas.
Remake bisa
menjadi alat yang kuat untuk memperkaya dunia film. Namun, seharusnya digunakan
dengan bijaksana. Kita tidak perlu remake dari setiap film klasik yang ada. Sebaliknya,
fokuslah pada film-film yang benar-benar membutuhkan perbaikan atau yang
memiliki potensi untuk menjadi lebih baik.
Ingat, film
klasik adalah seperti anggur tua. Mereka semakin berharga dengan bertambahnya
usia. Biarkan mereka tetap menjadi bagian dari sejarah perfilman, dan berikan
kesempatan kepada film-film baru untuk bersinar.
Film mana yang menurut kamu seharusnya di-remake, dan mana yang sebaiknya dibiarkan saja?