Kapan Sebaiknya Pakai AI di Kantor?



Wuih, teknologi kecerdasan buatan (AI) lagi ngetren banget! Di mana-mana dibicarakan, mulai dari bantu kerja rumah sampai mengembangkan mobil swakemudi. Nah, tidak terkecuali di dunia kerja. Sekarang sudah banyak perusahaan yang memanfaatkan AI untuk meningkatkan efektivitas dan produktivitas.

 

Sebagai orang yang sudah merasakan perubahan dunia kerja dari era fax sampai zaman AI, mau mengingatkan kamu sedikit. Nggak semua pekerjaan cocok dikerjakan oleh AI. Ada kalanya sentuhan manusia tetap dibutuhkan. 


Yuk, kita bahas kapan sebaiknya pakai AI di kantor dan kapan jangan pakai AI!

 

Kawan Setia yang Nggak Pernah Pulang Kantor

AI itu jago banget mengurus pekerjaan yang sifatnya berulang-ulang. Contohnya entri data ribuan customer secara manual, bisa capek sendiri nggak tuh? Nah, disinilah AI datang menyelamatkan. Dengan cepat dan akurat, AI bisa mengurus data tersebut tanpa pulang kantor.

 

Selain itu, AI juga bisa dipakai buat analisa data dalam jumlah besar. Kita tinggal kasih instruksi (prompt) dan AI akan mengolah data tersebut menjadi informasi berharga yang bisa dipakai untuk mengambil keputusan bisnis yang lebih baik.

 

Jangan Lupa, Kreativitas Manusia Juga Penting!

Oke, AI memang hebat. Tapi jangan sampai kita terlena ya! Ada beberapa hal yang masih jadi kelemahan AI dan lebih cocok dikerjakan oleh otak manusia yang kreatif. Ini dia antaranya:

 

  • Pekerjaan yang membutuhkan kreativitas tinggi: AI belum bisa menciptakan ide baru secara orisinal. Jadi, kalau kamu pekerjaannya mengharuskan untuk bikin kampanye iklan yang nyeleneh atau desain produk yang inovatif, mending serahkan ke tim kreatif aja deh.
 
  • Pekerjaan yang membutuhkan kecerdasan emosional: AI belum bisa mengerti perasaan dan kebutuhan manusia. Jadi, kalau pekerjaan kamu berhubungan dengan pelayanan pelanggan atau negosiasi bisnis, tetap perlu sentuhan manusia yang bisa menjalin hubungan baik dengan orang lain.
 
  • Pekerjaan yang membutuhkan etika dan pertimbangan moral: AI belum punya kemampuan untuk membuat keputusan etis. Misalnya, ketika harus memutuskan siapa yang mendapatkan bantuan kemanusiaan terlebih dahulu, ini perlu pertimbangan manusia yang bisa melihat kondisi secara keseluruhan.

 

AI dan Manusia: Bekerja Sama Menuju Masa Depan

Pada akhirnya, AI dan manusia itu seharusnya tidak bersaing, melainkan saling melengkapi. AI bisa bantu kita mengurus pekerjaan yang membosankan, sementara kita bisa fokus pada pekerjaan yang membutuhkan kreativitas dan interaksi antar manusia.

 

Dengan kolaborasi yang baik, manusia dan AI bisa sama-sama memajukan dunia kerja!


Lebih baru Lebih lama