Bagaimanapun eratnya hubungan pertemanan kalian di kantor dengan seorang yang menjabat sebagai HRD, di saat ada konflik yang melibatkan kalian dengan pihak kantor, teman HRD kalian pasti akan lebih condong memihak kantor. Ini bukan berarti dia tidak peduli dengan kalian, tetapi dia harus menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sebagai HRD sebuah perusahaan.
Oleh karena
itu, kalian harus bijak dalam menjaga hubungan pertemanan dan profesional
dengan teman HRD. Berikut adalah beberapa tips yang bisa kalian terapkan:
- · Jangan
menganggapnya sebagai mata-mata atau pengkhianat. Dia hanya melakukan
pekerjaannya sesuai dengan aturan dan kebijakan perusahaan.
Jika
kalian merasa tidak puas dengan keputusan atau tindakan HRD, jangan langsung
menyalahkan atau menyerang secara pribadi. Cobalah untuk memahami alasan dan
proses di baliknya, dan berdiskusi secara santun dan konstruktif.
- · Jangan memintanya
untuk memberikan informasi rahasia atau istimewa yang berkaitan dengan
pekerjaan. Hal ini tidak hanya tidak etis, tetapi juga bisa membahayakan posisi
dan reputasinya.
Jika
ada hal yang ingin kalian ketahui tentang perusahaan, carilah sumber informasi
yang resmi dan terpercaya, atau tanyakan langsung kepada atasan atau pimpinan
yang berwenang.
- · Jangan
mengharapkannya untuk membela atau melindungi kalian dari masalah atau
konsekuensi yang timbul akibat kesalahan atau pelanggaran yang kalian lakukan. HRD
tidak bisa dan tidak boleh berpihak kepada siapa pun dalam hal ini. Dia harus
bersikap objektif dan adil dalam menangani setiap kasus yang berkaitan dengan
karyawan.
Jika
kalian merasa bersalah atau menyesal, segera minta maaf dan berjanji untuk
tidak mengulangi kesalahan tersebut. Jika kalian merasa diperlakukan tidak adil
atau salah paham, sampaikanlah pendapat dan bukti kalian secara jelas dan
sopan.
- · Jangan
melibatkannya dalam gosip atau drama kantor yang tidak perlu. Hal ini bisa
membuat teman HRD merasa tidak nyaman atau terjebak dalam situasi yang sulit.
Selain itu, hal ini juga bisa merusak hubungan pertemanan dan profesional
antara kalian.
Jika
ada masalah atau konflik dengan rekan kerja lain, selesaikanlah secara dewasa
dan langsung dengan pihak yang bersangkutan. Jika perlu, mintalah bantuan atau
mediasi dari atasan atau pimpinan yang berwenang.
Hormati perbedaan antara waktu kerja dan waktu pribadi. Jangan mengganggu atau mengajaknya berbicara tentang hal-hal yang berkaitan dengan pekerjaan di luar jam kerja, kecuali jika ada hal yang sangat penting atau mendesak.
Berilah
ruang dan waktu bagi teman HRD untuk bersantai dan menikmati hidupnya di luar
kantor. Jika ingin bertemu atau berkomunikasi di luar jam kerja, ajaklah dia
untuk membahas hal-hal yang ringan dan menyenangkan, seperti hobi, keluarga,
film, musik, dll.
Hubungan
pertemanan dan profesional dengan teman HRD bisa tetap harmonis dan saling
mendukung jika kalian saling menghargai dan mempercayai satu sama lain.
Ingatlah bahwa mereka adalah manusia biasa yang juga memiliki perasaan,
kepentingan, dan tantangan sendiri. Jadilah teman yang baik dan rekan kerja
yang kooperatif.