Film kesepuluh dari franchise Fast & Furious telah tayang di bioskop di Indonesia. Film yang diberi judul Fast X itu akan dibuat menjadi trilogi.
Tapi menurut saya, franchise ini adalah salah satu film yang sudah diperah habis-habisan oleh Hollywood. Para produsernya hanya ingin menghasilkan uang tanpa memikirkan kualitas cerita. Tidak ada yang benar-benar menawarkan sesuatu yang baru atau menarik.
Film ini hanya mengandalkan aksi kejar-kejaran mobil yang berlebihan, ledakan-ledakan yang tidak masuk akal, dan jalinan cerita yang tipis dan klise.
Film ini tidak lagi memiliki jiwa atau pesona yang membuatnya populer di awal. Saya merasa bosan dan kecewa setiap kali menonton film ini. Fast & Furious sudah menjadi film yang tidak layak ditonton.
Saya tidak tahu apa yang membuat saya tertarik untuk menonton film Fast & Furious setelah sekian lama. Mungkin karena saya masih penasaran dengan nasib para karakternya, atau mungkin karena saya masih suka melihat mobil-mobil keren yang dipamerkan di layar. Tapi sejujurnya, saya sudah bosan dengan jalan cerita yang semakin tidak masuk akal dan tidak sesuai dengan tema awal franchise ini.
Film yang dulu mengangkat tema street racing kini berubah menjadi film aksi yang penuh dengan ledakan, kejar-kejaran, dan misi rahasia yang konyol. Bayangin aja, di Fast and Furious 9 ada adegan dimana Tej dan Roman naik mobil roket hingga ke luar angkasa. Konyol banget kan?
Bagi saya, film Fast & Furious hanya bagus hingga film ketiganya saja, yaitu Tokyo Drift yang masih mengusung tema street racing dengan latar belakang Jepang yang eksotis. Itu adalah film terakhir yang saya nikmati dari franchise ini. Selebihnya, saya hanya menontonnya karena terpaksa atau karena tidak ada pilihan lain.
Tapi menurut saya, franchise ini adalah salah satu film yang sudah diperah habis-habisan oleh Hollywood. Para produsernya hanya ingin menghasilkan uang tanpa memikirkan kualitas cerita. Tidak ada yang benar-benar menawarkan sesuatu yang baru atau menarik.
Film ini hanya mengandalkan aksi kejar-kejaran mobil yang berlebihan, ledakan-ledakan yang tidak masuk akal, dan jalinan cerita yang tipis dan klise.
Film ini tidak lagi memiliki jiwa atau pesona yang membuatnya populer di awal. Saya merasa bosan dan kecewa setiap kali menonton film ini. Fast & Furious sudah menjadi film yang tidak layak ditonton.
Saya tidak tahu apa yang membuat saya tertarik untuk menonton film Fast & Furious setelah sekian lama. Mungkin karena saya masih penasaran dengan nasib para karakternya, atau mungkin karena saya masih suka melihat mobil-mobil keren yang dipamerkan di layar. Tapi sejujurnya, saya sudah bosan dengan jalan cerita yang semakin tidak masuk akal dan tidak sesuai dengan tema awal franchise ini.
Film yang dulu mengangkat tema street racing kini berubah menjadi film aksi yang penuh dengan ledakan, kejar-kejaran, dan misi rahasia yang konyol. Bayangin aja, di Fast and Furious 9 ada adegan dimana Tej dan Roman naik mobil roket hingga ke luar angkasa. Konyol banget kan?
Bagi saya, film Fast & Furious hanya bagus hingga film ketiganya saja, yaitu Tokyo Drift yang masih mengusung tema street racing dengan latar belakang Jepang yang eksotis. Itu adalah film terakhir yang saya nikmati dari franchise ini. Selebihnya, saya hanya menontonnya karena terpaksa atau karena tidak ada pilihan lain.