Trip ke Karimun Jawa

Pantai Karimun Jawa


Another month, another travel. Bulan ini gue berkesempatan jalan-jalan ke Kep. Karimun Jawa, Jawa Tengah. Walaupun sempat khawatir karena ada gempa di Lombok yang berkelanjutan, angin lagi kencang, laut ombaknya tinggi, banyak kecelakaan kapal. 

Perjalanan Jakarta - Jepara

Perjalanan dimulai dari Jakarta pada Rabu jam 22, tapi tidak langsung ke Jepara melainkan mampir dulu ke Semarang. Kamis pagi sampai di Semarang, kami langsung menuju ke Lawang Sewu. 

Lawang Sewu

Lawang Sewu

Lawang Sewu

Dari Lawang Sewu lanjut ke Masjid Agung Jawa Tengah. Dari sana balik ke Simpang Lima buat acara bebas.

Karena berangkat ke Jeparanya Kamis jam 23, maka bingunglah mau ngapain. Karena acara bebas di Simpang Lima ini mulai dari sore. Setelah berdiskusi, akhirnya kami memutuskan untuk ke Vihara Tanah Putih. Pesan Grab Car dengan tarif Rp20.000 sampailah kami di sana.

Tapi sesampainya di sana ternyata vihara ini sudah tidak bisa lagi jadi kunjungan wisata, plus saat itu sedang acara. Setelah ngobrol ama penjaganya, kami disarankan untuk ke Vihara Watu Gong, yang ternyata jaraknya lumayan jauh ke selatan Semarang. 

Pesan Grab Car lagi tapi untungnya ada yang pakai Ovo jadi kami cuma ngetip ke sopirnya aja, Rp20.000 lagi. Sampai sana perasaan gue kok nggak enak. Karena tempat segede itu sama sekali nggak kelihatan ada penghuninya. 

Gue cuma jalan sampai di tangga depan pagoda-nya aja. Mau nerusin ke atas, sungkan karena itu tempat ibadah. Takut kalau nggak sopan atau apa, abisan nggak ada orang yang bisa ditanyain.

Vihara Watu Gong

Akhirnya nggak sampai setengah jam, kami memutuskan balik ke Simpang Lima lagi. Dari Watu Gong ke Simpang Lima kena Rp56.000 naik Grab Car.

Sampai Simpang Lima, nge-mall sambil makan malam sekaligus ngabisin waktu menunggu berangkat ke Jepara. Jam 23 kami pun berangkat ke Jepara. Sampai pelabuhan Kartini Jumat jam 1 pagi. Dingin banget dan anginnya kencang. 

YANG TERJADI: 
Di itinerary awal, pihak tour organizer memberitahu bahwa kita akan naik kapal pagi jam 6. Ternyata tiketnya kehabisan, dan mereka menggantinya dengan kapal yang jam 1 siang.

Karena gue nggak mau harus bermalam di pelabuhan, akhirnya gue berinisiatif untuk cari homestay yang dekat pelabuhan. Untungnya ada orang dari rombongan kami yang juga cari homestay. Dia lebih dulu menelepon orang homestay, orangnya kemudian nyamperin kami ke pelabuhan pakai mobil. 

Sebenarnya homestay-nya nggak jauh dari pelabuhan, bisa jalan kaki.  Tarif homestay-nya juga murah. Satu kamar ada 2 bed, ada kamar mandi, bisa buat 4 orang, cuma Rp200.000 saja per malam. 

kamar homestay

Paginya gue menyempatkan jalan-jalan ke Pantai Kartini yang persis banget ada di depan homestay. Siangnya sebelum berangkat, juga sempat shalat Jumat dulu di masjid dekat homestay.

Pantai Kartini

Berangkatlah kami dengan menggunakan KM Bahari Express yang membutuhkan waktu 2 jam dari Jepara ke Karimun Jawa. Tiketnya Rp152.000 buat kelas Eksekutif. Yang kelas VIP kalau nggak salah Rp175.000.

Karimun Jawa - Hari Pertama

Karena sampai di Karimun Jawa sekitar jam 15, otomatis semua itinerary jadi berantakan. Karenanya, begitu sampai di Karimun Jawa, kami langsung naik kapal kecil untuk menuju ke spot snorkeling yang pertama. 

Setelah puas, kami dibawa ke sebuah spot yang sebenarnya bukan pantai tapi lebih ke tempat yang hanya muncul saat laut sedang surut. Tempatnya bagus banget dan sunyi, apalagi saat sunset....bagus banget. 


Setelah maghrib, waktunya balik ke homestay sambil naik perahu saat hari sudah gelap. Itulah kali pertama gue naik kapal nelayan sambil gelap-gelapan. Dari dermaga menuju homestay jaraknya kira-kira 500 meter, adanya di Jalan Slamet Riyadi.

Usai mandi dan bersih-bersih, gue dan tiga orang dari rombongan berangkat cari makan malam di kawasan alun-alun. Incerannya tentu saja seafood. Di alun-alun ada banyak orang jualan. Mulai dari seafood, jagung bakar, jus, nasgor, migor, pakaian, oleh-oleh, suvenir, dsb.

makan seafood di alun-alun

Kalau mau makan seafood begini cara pemesanannya:
1. Lo datangi dulu "bos" warungnya yang biasanya ada di depan di samping jejeran ikan-ikan yang dijual. Dia akan mencatat nama lo, ikan yang dipilih, dan mau dimasak apa.

2. Waktu cari tempat buat duduk, jangan asal duduk sembarangan begitu lihat tempat kosong. Tunggu sampai staf warungnya nunjukin tempat duduknya. Karena tiap penjual punya wilayahnya masing-masing. Kalau lo pesan di penjual X, terus duduk di wilayah penjual Y, lo bakal disuruh bangun (diusir). BTW, semua area makannya nggak ada meja kursi, semuanya lesehan.

3. Begitu udah duduk, lo bisa pesan nasi dan minuman sambil menunggu makanan datang.

Namun sayangnya karena ramai dan stafnya sedikit, nunggu semua pesanan datang bisa sampai 1 jam loh. Untungnya banyak banget "pemandangan" indah berupa bule-bule cantik pakai tanktop dan celana super pendek yang lagi pada nunggu makanan juga.

Kami memesan 2 ikan bakar dan cumi asam manis. Rasanya enak banget, apalagi sambelnya. Semua menu tadi plus 5 nasi dan 4 minuman, ditotal sekitar Rp125.000. Harga yang masuk akal, nggak ada getok-getokan harga. Oh ya, bayarnya setelah makan dan kembali ke bos yang ada di depan tadi.

Karimun Jawa - Hari Kedua

Paginya gue menyempatkan diri untuk jalan-jalan ke sekitar homestay. Dari situ gue tahu ternyata ada dua pelabuhan di Karimun Jawa. Pelabuhan tempat gue tiba kemarin adalah pelabuhan yang dekat alun-alun. Nah pelabuhan satu lagi yang ada di dekat SPBU. Tapi entah kenapa, pelabuhan yang ini sepi. 

pelabuhan di Karimun Jawa

pelabuhan di Karimun Jawa

Jam 8.30 setelah sarapan, kami menuju ke spot snorkeling pertama (atau yang kedua setelah kemarin). 

siap snorkeling

snorkeling


Dari sana perjalanan lanjut ke Pantai Batu Topeng. Banyak banget bule di sini yang lagi berjemur, persis kayak Bali dah. Tapi memang tempatnya enak banget kok. Warung juga berjejer jadi nggak perlu khawatir haus atau lapar. Harganya juga normal. Misalnya, sebutir kelapa muda Rp15.000.

sunbathing

Pantai Batu Topeng

Pantai Batu Topeng

Pantai Batu Topeng

Abis dari situ, lanjut lagi ke tempat snorkeling yang ketiga. Abis dari sana, lanjut ke penangkaran hiu. Jujur, di penangkaran hiu ini agak kecewa, karena tempatnya kurang terawat. Cuma ada semacam kolam alami yang isinya hiu black tip yang panjangnya kira-kira 1,2 meter. Selain itu nggak ada penjaganya.

penangkaran hiu

Gue agak bingung disini. Dari foto-foto yang ada di Google, penangkaran hiu yang gue datangi sama yang ada di foto Google kok beda ya. Apa ada penangkaran hiu lain?

Tempat yang gue datangi ini di dermaganya ada semacam menara untuk flying fox, tapi udah ga berfungsi lagi sepertinya. Dan di pantainya ada jejeran penginapan. Oh ya di pantainya juga ada 3 ayunan yang dipasang agak menjorok ke laut. 

ayunan pantai


Malamnya kami kembali makan ikan bakar di alun-alun lagi sambil liat bule.

Perjalanan Pulang

Minggu jam 7 pagi, kami berkumpul di pelabuhan untuk pulang. Kapalnya sama seperti saat berangkat. Saran gue, kalau bisa minta tempat duduk yang angkanya belasan karena AC-nya cuma sampai depan doang. Kalau lo dapat di belakang, siap-siap bawa kipas.

Satu lagi, entah itu kebetulan atau bukan, perjalanan kapal di pagi hari lebih parah dari siang. Sebab waktu berangkat di siang hari, ombaknya tenang banget. Tapi pas berangkat pagi, ombaknya bikin mabuk laut. Jadi siap-siap Antimo dan kantong plastik ya buat yang nggak kuat.

Sampai di Jepara sekitar jam 11 siang. Lalu langsung cabut ke Jakarta. Nah parahnya sampai di Jakarta itu Senin subuh. Menurut Google sih Jepara-Jakarta butuh waktu sekitar 11 jam. Tapi ini sampai 16 jam di jalan...Mungkin karena banyak macet di Pantura dan stop sana sini di rest area. 

Saran Buat yang Mau ke Karimun Jawa

  • Datanglah di bulan sekitar Agustus karena cuacanya cerah. Jangan datang di bulan Januari sampai Maret, karena menurut tukang perahu di bulan-bulan itu Karimun Jawa sepi turis karena cuacanya yang jelek. Jadi ada kemungkinan penyeberangan dihentikan.
  • Kalau bisa naik kapal express. Sebab kapal yang biasa (KM Siginjai) durasi penyeberangannya bisa sampai 4 jam lebih.
  • Biarpun suasanya pantai, tetap bawa jaket.
  • Tarif sewa kapal nelayan buat island hopping seharian itu Rp600.000.
  • Siapin uang tunai yang cukup karena ATM cuma ada BNI.
  • Sinyal seluler yang bagus itu Telkomsel. Tri mati total di sana.
  • Untuk pulang ke Jakarta, mending turun di Semarang terus ganti naik kereta. 
Lebih baru Lebih lama