Entah kenapa, ketika memilih notebook atau motherboard, opsi pertama selalu jatuh ke ASUS.
Main Spec.
|
ASUS X550IK
|
CPU
|
7th Gen AMD APU FX-9830P, clock speed 3.0GHz – 3.7GHz
|
Operating System
|
Windows 10
|
Memory
|
8GB DDR4 2133MHz up to 16GB (Dual Channel Support)
|
Disk Drive
|
8x DVD Super-Multi
|
Storage
|
1.000GB HDD
|
Display
|
15,6” Full HD (1920x1080) 16:9 Anti Glare
|
Graphics
|
AMD Radeon RX 560 (Polaris 21) Graphics with 4GB GDDR5
|
Input/Output
|
1 x Microphone-in/Headphone-out jack, 1 x VGA port/Mini D-sub 15-pin for external monitor, 3 x USB 3.0 port(s), 1 x USB 2.0 port(s), 1 x RJ45 LAN Jack for LAN insert, 1 x HDMI
|
Camera
|
VGA Web Camera
|
Connectivity
|
Dual-band 802.11 b/g/n or 802.11ac (optional), 10/100/1000/Gigabits Base T, Bluetooth 4.0
|
Audio
|
Built-in Speakers And Microphone, SonicMaster Lite Technology, ICE Power support
|
Dimension
|
38.0 x 25.1 x 2.92 ~31.7 cm (WxDxH)
|
Weight
|
2.45 kg with Battery
|
Battery
|
4 Cells 44 Whrs Battery
|
MSRP
|
Rp10.299.000
|
Warranty
|
2 Tahun Global
|
Sudah baca spek notebook ASUS X550IK di atas? Saya berani bertaruh, kalau Anda adalah orang yang awam mengenai dunia komputer, pasti bakal mengernyitkan dahi membaca kata-kata teknis di atas.
Untuk orang yang awam dengan dunia IT, proses memilih sebuah produk IT tentu akan menjadi sebuah aktivitas yang membingungkan. Ketika mereka membaca sebuah review atau spesifikasi teknis produk tersebut, kata-kata seperti APU, clock speed, super multi dan lain sebagainya tentu saja akan membuat mereka geleng-geleng kepala.
Nah lewat posting blog kali ini, saya akan mencoba menjelaskan arti dari beberapa kata teknis itu kepada Anda sesederhana mungkin, sekaligus menjelaskan kenapa ASUS X550IK layak untuk dimiliki.
Beberapa komponen yang akan saya jelaskan adalah CPU, graphics, memory, dan display. Kenapa cuma empat komponen itu saja? Karena menurut pengalaman saya, keempat komponen itulah yang menjadi patokan konsumen saat memilih sebuah produk notebook.
Selain itu, keempat komponen ini pula yang sering dijadikan bahan jualan oleh pihak produsen. Mari kita mulai!
CPU
Biasa dikenal dengan nama processor, CPU adalah otak dari sebuah komputer. CPU bertugas mengontrol komputer sehingga terjadi sinkronisasi kerja antarkomponen dalam menjalankan fungsi-fungsi operasinya.
ASUS X550IK menggunakan CPU AMD APU FX-9830P. Accelerated Processing Unit (APU) adalah sebuah teknologi yang memungkinkan penggabungan CPU dan Graphics Accelerator Unit (GPU) - yang akan kita bahas nanti - dalam satu kepingan chip.
Lalu untungnya pakai APU apa? Pertama adalah performanya yang jauh lebih baik daripada GPU onboard. Kedua adalah efisiensi daya. AMD APU FX-9830P adalah yang tertinggi di jajarannya.
Oleh sebab itu maka tidak salah kan jika ASUS menaruh CPU ini di dalam X550IK. Dengan performa yang sangat tinggi dijamin notebook ini tidak akan lelet.
GPU
Jika CPU bertugas mengontrol kerja antarkomponen, maka GPU bertugas menangani segala sesuatu yang berkaitan dengan grafis atau video.
Buat para gamer, GPU dilihat sebagai sebuah komponen primer yang harus bagus. Karena kalau tidak, main game-nya bisa patah-patah kata mereka.
Di X550IK, ASUS menyematkan AMD Radeon RX 560 dengan kapasitas memory VRAM 4GB. Ingat ya, VRAM di GPU berbeda dengan memory utama atau RAM. Lalu apa sih keuntungannya memiliki VRAM sebesar 4GB?
Pertama adalah angka frame per second (fps) yang lebih tinggi. Apa maksudnya? Coba bayangkan proses pembuatan animasi kartun yang menggunakan lembaran kertas.
Jika Anda membuat animasi tersebut menggunakan 10 lembar kertas vs 50 lembar kertas, tentu hasilnya akan lebih bagus yang 50 kertas bukan? Proses pergerakan gambar akan lebih halus dan lancar, tidak patah-patah.
Kedua, Anda akan melihat tekstur gambar yang lebih detil seperti pada monitor beresolusi tinggi.
Memory
ASUS X550IK menyediakan RAM DDR4 sebesar 8GB yang bisa ditambahkan menjadi 16GB. Dalam dunia RAM, DDR4 untuk saat ini adalah generasi teranyar.
Seperti diketahui, X550IK sudah menggunakan Windows 10 sebagai sistem operasi standarnya, resmi dan legal. Anda tidak perlu lagi meng-install sistem operasi secara manual atau bahkan yang bajakan.
Windows 10 sendiri meminta minimal RAM 2 GB sebagai persyaratan minimum. Coba bayangkan jika Anda menggunakan RAM, katakanlah 4GB, Windows 10-nya sendiri saja sudah dikenal haus RAM.
Belum lagi jika Anda menginstall antivirus, browser, Office, dan tentu saja game, maka RAM 4GB terasa sempit sekali.
Tapi bila menggunakan RAM 8GB seperti yang ada di ASUS X550IK, maka penggunaan RAM akan lega. Sebagai contoh, gambar di bawah ini adalah ilustrasi pemakaian RAM 8GB di Windows 10.
Seperti yang Anda lihat, RAM 8GB itu sudah terpakai sekitar 5,1 GB. Bayangkan, jika RAM Anda hanya 4GB, pasti sudah kesal kan?
Jika RAM lega, maka kasus seperti komputer lelet atau bahkan hang tidak akan terjadi lagi.
Display
Jika notebook pada umumnya menggunakan layar 14” dengan resolusi 1366x768, maka ASUS X550IK menggunakan layar 15,6” dengan resolusi Full HD 1920x1080 dan fitur Anti-glare.
Dilihat dari angkanya, bisa dipastikan selain pandangan akan menjadi lebih luas, gambar yang dihasilkan juga akan semakin jernih dan lebih detil.
Jadinya bila main FIFA 18 atau PES 2018 akan terasa lebih lebar, dan wajah pemainnya akan semakin jelas. Keren kan?
Sedangkan fitur anti-glare adalah lapisan khusus yang ada di monitor untuk menolak pemantulan dan bekas sidik jari. Dengan tidak adanya pantulan di layar, mata tidak akan cepat lelah.
Kesimpulan
Setelah membaca dan memahami empat komponen yang paling sering dilihat pertama kali oleh calon konsumen, tentunya Anda tidak akan ragu lagi untuk memboyong ASUS X550IK sebagai notebook untuk keperluan gaming atau kegiatan sehari-hari.
Apalagi dengan harga Rp10.299.000, garansi 2 tahun, dan beragam fitur Premium, tidak salah lagi bila ASUS X550IK mendapat julukan pelopor notebook entry gaming.